Selasa, 31 Agustus 2010

NYARIS TIDAK BISA HIDUP DENGAN TENTRAM DAN TIDUR NYENYAK

Semoga hari - hari yang telah kita lewati memiliki makna, dan hidup yang
sedang kita jalani saat ini memberi makna, serta hari esok yang kan kita
jelang selalu penuh makna. Akhirnya seluruh estafeta kehidupan kita sangat
sarat dengan nilai dan makna dalam mewarnai peta hidup yang berkualitas,
yaitu prasyarat hidup yang penuh kebahagiaan di dunia, juga insya Allah di
akhirat kelak. Amin

Jika mentari di pagi nan cerah ini bisa bicara, barangkali ia akan menyapa
dengan senyum penuh makna nan bersahaya. Cahayanya membuat langit merekah
merah. Tiap pagi, tetesan embun senantiasa jatuh di sudut dedaunan. Dan
tiap pagi pula kita terus mengawali hari dengan sepercik asa untuk merajut
hidup yang lebih syahdu. Tidakkah sejarah hidup kita akan terasa lebih
indah jika sepercik asa dan setangkup harapan itu bisa menjelma menjadi
kenyataan?

Pertanyaannya sederhana : terus apa yang kudu dihayati agar setangkup
harapan untuk menyulam hidup yang syahdu nan bahagia itu bisa menjelma
menjadi kenyataan? Apa yang kudu dilakoni agar sejarah hidup kita yang
terus mengalir ini bisa terus mengalun dalam lengking kebahagiaan dan
limpahan kebermaknaan (meaningfulness) ?

Baiklah, sebelum kita membahas jawabannya, silakan seduh terlebih dahulu
teh atau kopi hangat yang sekarang mungkin ada di depan meja Anda.
Hiruplah setiap tetes kehangatan teh/kopi itu sambil terus bersyukur bahwa
Sang Pencipta berkenan memberkahi kita dengan kenikmatan minum kopi atau
teh hangat di pagi yang cerah ini.
Sepotong jawaban untuk merajut happiness life itu barangkali terletak pada
formula 3 P atau singkatan dari Profit/Pay, Passion and Purpose. Jadi
kalau kita rumuskan menjadi : Pay + Passion + Purpose = Happiness.

P yang pertama adalah profit (bagi Anda yang punya usaha sendiri ) atau
pay (atau gaji bagi para pekerja kantoran). Uang bukanlah segala-galanya,
begitu sebuah pepatah lama berkidung. Benar sekali, sebab uang semata
acapkali tidak membikin kita bahagia (money can’t buy us happiness).

Namun sebaliknya juga benar : tanpa income yang cukup, atau apalagi dengan
penghasilan yang terus defisit, kita nyaris tidak bisa hidup dengan
tenteram dan tidur nyenyak. Kalau tidak percaya, tanyakan pada teman atau
kerabat kita yang dikejar-kejar debt collector gara-gara keblablasan
memakai kartu kredit, atau terjerat utang lantaran income-nya selalu
defisit.

Sebab kita tahu, harga rumah rasanya semakin tak terjangkau, biaya
anak-anak sekolah rasanya makin mahal, dan tidak pernah ada dalam sejarah
harga sepeda motor atau mobil turun. Karena itulah, kita mesti meraih pay
atau profit yang layak agar kita bisa merajut kehidupan yang juga memadai.

Lalu berapa besaran idealnya? 16 juta per bulan, demikian angka yang sudah
pernah saya bahas DISINI. Wah kok lumayan gede ya? Ya, sebab dengan angka
itulah kita barangkali baru bisa membeli rumah yang layak. Dibawah angka
itu, kita mungkin seumur-umur hidup di rumah kontrakan. Nah kalau kitanya
wafat lalu anak kita mau tinggal di rumah siapa? Ngontrak lagi? Atau
berkemah di pinggir jalanan?

P yang kedua adalah Passion. Kalaulah kita sudah lulus ujian dalam P yang
pertama (pay atau profit), idealnya kita juga bisa menemukan passion dalam
pekerjaan atau usaha yang kita jalankan sehari-hari. Betapa indahnya kalau
kita telah mendapatkan pekerjaan dengan gaji gede, dan kita pun mencintai
pekerjaan yang kita lakukan sehari-hari.

Lazimnya, pay dan passion itu memang berjalan beriringan. Logikanya, jika
Anda memiliki passion dengan pekerjaan Anda, maka Anda akan selalu
bersemangat dan gigih dalam menuntaskan tugas-tugas yang ada. Hasilnya
pasti akan mak nyos, dan selanjutnya karir atau usaha Anda otomatis akan
terus melaju. Tentu dengan begitu, gaji atau profit Anda akan terus juga
melesat naik.

Sebaliknya, kalau Anda tidak punya passion, maka Anda akan menjalani
pekerjaan atau usaha Anda dengan terpaksa, lalu hasilnya pasti akan
brekele, dan selanjutnya karir/usaha Anda akan mentok. Lalu, gaji atau
profit Anda akan stagnan : berhenti, tidak kemana-mana. Waduh cilaka dong.

P yang terakhir adalah Purpose. Kalaulah kita sudah bisa meraih pay/profit
yang memadai, dan juga menemukan passion dalam pekerjaan /bisnis kita;
maka bentangan berikutnya adalah : finding purpose in our life. Maksudnya,
bagaimana kita selalu bisa mentautkan pekerjaan dan passion kita pada
tujuan (purpose) yang lebih hakiki, yakni tak lain tak bukan : sebagai
bentuk ibadah dan pengabdian kepada Sang Pencipta Kebahagiaan Sejati.

Pay atau profit yang layak dan passion yang terus menyala mungkin akan
membawa kebahagiaan pada hidup kita. Namun hanya melalui niat dan tujuan
untuk selalu hormat pada Sang Ilahi yang benar-benar akan membawa kita
pada kebahagiaan sejati.

Demikianlah rumus Pay + Passion + Purpose = True Happines.

Setiap petang, sang mentari selalu tenggelam dalam peraduannya. Setiap
hari sejarah hidup kita terus dianyam. Semoga dalam perjalanan hidup yang
panjang itu, kita semua bisa menuntaskan rumus diatas dengan sempurna. Dan
kemudian bisa meraih kebahagiaan yang hakikiki dalam hidup.

Salam sukses mulia untuk Anda semuanya. Selamat menjalankan ibadah puasa.
Mohon maaf lahir dan batin. Dede Farhan, Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar